Kamis, 27 Mei 2010

Ibnu Sina

Ibnu Sina (980-1037 M), yang di kalangan ilmuan barat lebih di kenal sebagai Avicenna,
adala filsuf, ilmuan, dokter, yang lahir di sebuah kawasan di persia yang kini masuk wilayah Uzbekistan. Dikalangan dunia kedokteran, bahkan juga higa kini, dia dianggab sebagai Bapak Pengobatan Modern. Salah satu karyanya yang terkenal ialah Qanun fi Thib (Canon of Medicine, Aturan Pengobatan), rujukan di bidang kedokteran di universitas-universitas Eropa sampai abad ke-17. Karya tersebut diterbitkan di india (1323 M) dan di Roma (1593 M).
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husain ibn Abdullah ibn Sina. Ia lahir pada 340 H/980 M
DI Afsyana, Bukhara, Asia Tengah. Sejak remaja ia sudah hafal al-quran dan mempelajari ilmu agama serta astronomi. Ketika itu ia juga sudah menguasai dasar-dasar ilmu kedokteran, matematika, fisika, logika, dan metafisika.
Menginjak usia 17 tahun, ia berhasil menangani penyakit yang diderita khalifah
Nuh ibn Al-Manshur, sehingga diizinkan belajar di perpustakaanpribadi khalifah.
Di perpustakaan itulah ia mendapatkan keleluasan untuk mempelajari buku-buku ilmu pengetahuan yang kala itu termasuk langka.
Menginjak usia 22 tahun, ketika ayahandanya wafat, ia meninggalkan bukhara
menuju jurjan, kemudian ke khawarazmi sampai akhirnya ke Mamadzan. Dlam karier keilmuannya, ia berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci. Meski Al-Ghazali dan Fakhruddin Al-Razi mengkritik pemikirannya, dunia tak mampu menolak semangat keaslian dari sistem filsafat yang dibangunnya. Dengan jenius ia menemukan metode dan alasan yang menompang pemikiran rasional murni dari tradisi intelektual Hellenisme Yunani.
Keaslian pemikiran Ibnu Sina merupakan salh satu puncang pemikiran filsafat
Islam Abad Pertengahan. Tidak hanya berpengaruh di dunia islam, pemikiran Ibnu Sina bahkan juga mempengaruhi para teolog Barat, terutama Orde Dominikian. Perumusan kembali teologi Katolik Roma yang digagaa oleh filsuf Thomas Aquinas dipengaruhi oleh pemikiran Ibnu Sina.
Selain Thomas Aquina, beberapa pemikir barat juga terpengaruh oleh pemikiran
Avicenna, seperti Gundisalvus (yang sebagaian besar karyanya, De Anima, merupakan salinan besar-besaran dari pemikiran Ibnu Sina), Robert Grosseteste, dan Roger Bacon.
Dalam Asy-Syifa, buku karya filsafatnya yang terpenting, ia mengulas
logika, fisika, matematika, dan metafisika ketuhanan. Naskah-naskahnya tersebar di beberapa perpustakaan barat dan timur. Sementara An-Najat adalah ringkasan kajian-kajian dalam
Asy-Syifa. Bidang metafisika dan fisika pernah di cetak dangan cetakan batu di Taheran. Buku-buku itu dicetak di Mesir (1331) dan di Roma (1593).
Pada tahun 1951, pemerintah Mesir dan Arab Saudi membentukpanitia penyunting
Ensiklopedia Asy-Syifa, sementara bidang logika diterbitkan di Kairo pada 1954 dengan judul Al-Burham. Adapun bab ke-6 bidang fisika, sebagai landasan psikologi modern, diterbitkan oleh lembaga keilmuan Cekoslovakia di praha, juga telah diterjunkan kedalam bahasa prancis. Karya filsafatnya yang paling monumental, Al-Isyarat wa al-Thanbihat, pernah di terbitkan di Leiden, Belanda, pada1892, dan Kairo pada 1947.
Pada usia relatif muda, 57 tahun, ia wafat di Hamdzan pada 428 H/1037 M,
setelah menderita sakit. Ia meninggalkan warisan sangat berharga berupa sejumlah karya besar untuk dunia keilmuan.
Dikutip dari buku AlKisah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar